Sabtu, 19 Februari 2011

Metode Pembelajaran di Mata Kami


( ARTIKEL DGN BAHASA INDONESIA )
Kebanyakan metode hanya mengarahkan pandangan lurus pada tujuan dan mengesampingkan proses . Dalam proses dapat tercantum berbagai permasalahan yaitu pelaksana metode itu , kadang ini adalah permasalahan pribadi yang hanya menyangkut diri sendiri , sebagian pelaksanaan metode , atau keseluruhan . Yang dimaksud adalah , contoh : seorang anak mengidap ADD dan metode sekolah yang ia datangi adalah system ' Duduk dan Dengarkan ' , sementara system ini tak cocok dengan anak yang mengidap ADD ini .. sudah menjadi salah satu permasalahan dalam pelaksanaan metode yang ada . Masalah kepengaruhannya yang tiga tadi , tergantung pada si anak dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan metode . Kadang situasi dapat berubah . Dan kasus-kasus lain masih banyak , menyangkut metode dan pelaksananya .. menyangkut metode dan pembuatnya .

Kebanyakan anak-anak pada masa ini lebih memiliki keinginan yang sangat kuat disebabkan oleh kuatnya hubungan media sebagai salah satu contoh pengaruh . Kebanyakan dari kami ingin system belajar yang menyenangkan , tidak ada hukuman yang tak ada hubungannya dengan kesalahan yang kami lakukan , dan belajar menjadi salah satu kebutuhan yang kami akui di sisi lain sebuah kewajiban yang harus kami terima dan .. akui mau tak mau . Tak sedikit dari kami yang berkata bahwa orangtua kamilah yang menginginkan kami bersekolah , bukan diri kami sendiri , dan bisa jadi di tengah masa pembelajaran , bersekolah menjadi sesuatu yang kami inginkan . Satu hal yang sulit bagi kami adalah peraturan dan nilai , selebihnya , sebuah hal biasa . Betapa menyenagkan dapat ilmu itu , betapa mudahnya ilmu itu , namun betapa mencengangkan nilai itu dan betapa sulitnya nilai itu , nilai , itulah syarat dari sebuah kelulusan dan pengakuan kemampuan murid di bidang akademis maupun tidak .
Dulu , system belajar mengajar di sekolah biasa diwarnai dengan hukuman-hukuman ringan maupun berat , perintah tanpa alasan dan pendapat , keutamaan bersekolah ada pada buku sebanyak 95% , dan kedaerahan atau tradisi masih diberlakukan atau diutamakan dalam mata pelajaran tertentu yang ada ( mereka belum menerapkan system belajar lebih luas , paling tidak menyeluruh ke seluruh Negara sendiri ) . Nah , system yang seperti ini memang memiliki kasiat yang lumayan bagi siswa-siswi pada masa itu , karena pada dasarnya .. kemungkinan .. karena mereka belum mengenal dunia lebih luas lagi seluas anak-anak sekarang akibat belum adanya jaringan komunikasi jarak jauh dan internasional . Sangat disayangkan jika pada masa ini , masih diterapkan system yang demikian . Bayangkan sekarang anak-anak yang sudah memiliki dan memegang alat komunikasi elektronik sendiri serta memiliki akun komunikasi jaringan internasional di internet .. ini adalah sesuatu yang sangat baik dan akan mengubah keadaan di dunia . Mungkin sekarang dampaknya masih negative karena penggunanya masih mayoritas anak-anak dan kalangan remaja yang jiwa emosional dan mentalnya belum kuat , tetapi kita akan melihat hasilnya beberapa tahun kedepan ketika mereka sudah beranjak dewasa .. mereka telah terlatih menjadi anak global ( berhubungan dan berkomunikasi ke seluruh dunia ) sejak kecil .. tidakkah itu hebat ? . Dan sangat disayangkan sekali , orang-orang pada masa kini lebih melihat pada dampak negative dari penggunaan teknologi tersebut . Padahal , bisa kita bandingkan anak yang sudah berusia 10 tahun di tahun 70-80an dan anak masa kini di lingkungan tertutup dengan anak-anak usia 10 tahun di tahun 2000-2010 dengan kebiasaan berinteraksi antar wilayah dan Negara , pikiran mana yang lebih terbuka . Anak jaman dulu dan jaman sekarang di lingkungan tertutup lebih cenderung terpengaruh pada kehidupan dan lingkungan kurang meluas , seperti mitos , tradisi , dll . Dan jika dibandingkan dengan anak-anak yang memegang komunikasi global di tangannya , mereka sebenarnya lebih terbuka karena mereka tahu perbedaan-perbedaan dan keluasan dunianya bahwa hal-hal yang lebih menarik dan benar tak hanya ada pada lingkungan tempatnya hidup . Karena pendidikan masa kini sangat dipengaruhi dan berpengaruh pada keseharian anak-anak masa kini atau pelajar masa kini dalam masa belajar dan eksplorasi mereka . Membahas perubahan dunia dan social dan juga hal-hal lain sangatlah penting dalam menyesuaikan system metode pembelajaran pada masa ini , yaitu dimana penduduk dunia yang masih muda dan pelajar melihat banyak hal yang membuat mereka tertarik . Maka dari itu tak jarang sekolah menjadi tempat yang membosankan , bukan menjadi salah satu tempat mereka mencari hal-hal baru yang menarik layaknya media elektronik karena isinya terbatas . Dan , saya yakin hari ini sudah banyak sekolah-sekolah yang bertindak dengan memberikan sarana computer bagi murid dan guru , beserta mata pelajarannya untuk menggali kemampuan di bidang informasi teknologi tersebut .. mulai dari sekolah swasta biasa , sekolah beragama , sekolah madrasah , sekolah internasional , dan mungkin ada sekolah negeri yang sudah maju memiliki sarana pembelajaran ini ( sangat diharapkan ) . Ingat , kita tak bisa memandang pendidikan hanya sebagai bekal dan kebutuhan tanpa sebuah penerimaan dari pelajarnya , para pengajar dan pakar .. juga orangtua perlu menggandeng dan membimbing anak agar mereka merasa bahwa pendidikan sebagian dari kebutuhan mereka , jangan paksakan dan biarlah rasa itu muncul sendiri pada diri mereka . Sebenarnya sesuatu yang muncul dari diri sendiri adalah suatu kekuatan tersendiri , yang kerap hilang namun akan muncul kembali karena telah terpaku di hati .
Percayalah , sekolah yang sekarang saya duduki adalah sekolah dengan metode baru . Dimana KEGIATAN EKSPLORASI DAN KEINGINAN MURID TAK DIBATAS-BATASI DAN DIHALANGI DENGAN KEWAJIBANNYA BERSEKOLAH . Di sini disediakan media elektronik untuk kami menggali ilmu selagi jam pelajaran direhatkan , dan banyak kegiatan-kegiatan diluar akademis dalam rangka menjadikan kami sebagai pelajar yang menyeluruh ke penjuru dunia . Ya , kami diikutkan banyak kegiatan keluar daerah maupun luar negeri , dengan tujuan-tujuan yang berbeda . Kegiatan lainnya juga berupa seminar dan pembahasan mengenai kontroversi dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja dunia . Sebenarnya dapat dimaklumi karena sekolah saya adalah sekolah internasional .
Lihatlah buku para pelajar ini , lihat semua buku-buku mereka . Lalu lihatlah history atau daftar website yang telah dibuka oleh mereka dalam internet jika sekiranya mereka lebih senang belajar di depan computer atau media elektronik disbanding dengan buku sekolah mereka . Dan kadang , mereka lebih senang memilih buku sendiri diluar buku sekolah , dan menggali informasi sekaligus menghibur diri mereka sendiri , perkembangan macam ini bukan semacam perkembangan yang negative melainkan yang sedang dalam proses penyesuaian dengan keadaan sekitar yang masih dibilang kuno , sehingga menjadi sesuatu yang kontroversial . Dan perlu juga dibicarakan dengan mereka bahwa sekolah ternyata bekal sekaligus dasar dari hal-hal yang lebih besar di sekitar mereka sekaligus sebuah pedoman . Sekolah bisa dibilang , sarana penggalian ilmu dengan kadar dan metode tertentu , itulah yang dibutuhkan pada anak karena mereka belum dapat memanage atau menentukan kadarnya sendiri . Saya pernah berdiskusi dengan teman-teman kelas 6 dulu dan kelas 7 sekarang bahwa kenyataanya yang memberatkan kami dalam sekolah bukanlah ilmunya melainkan nilai , itulah pemberat kami . Sayapun melakukan sebuah analisa , bahwa ilmu yang saya dapatkan dari buku diluar buku material sekolah lebih muda ditangkap tanpa beban dikarenakan tak ada limit dari penyerapannya . Ini menyangkut mental para pelajar , biasanya pelajar merasa terancam akan ketidak lulusan dan takut membuat orangtua sedih . Kadang pelajar juga merasa serba kurang atas jeripayah sendiri dalam mendapatkan suatu nilai yang memuaskan . Dan nilaipun dijadikan kadar penentu apakah seorang murid itu mampu atau tidak . Kini , cobalah ajak para pelajar berada di satu ruangan dan ajaklah dalam sebuah diskusi mengenai hal baru yang menarik , misalnya penggunaan sepeda listrik untuk pergi ke sekolah tanpa lelah dan biaya BBM , tentu bagi mereka menarik karena biasanya bersepeda adalah kegiatan pelajar yang cukup diminati . Lalu bahaslah bermacam-macam hal di dalamnya , berdiskusi , bermain games , berbagi ide atau saran , dll .. biarlah kegiatan ini menstimulasi otak bekerja dan mendapat informasi tanpa disadari . Atau , bahaslah topic yang lebih ke akademis karena biasanya lebih dipentingkan di sekolah , seperti membahas materi-materi matematika . Sama , berdiskusi , kerjasama , berbagi saran dan jawaban , bermain permainan , diselingi dengan menonton sejarah matematika misalnya supaya pelajar jadi semangat dan berminat dalam mempelajari matematika .. dan banyak lagi kegiatan . Itulah apa yang biasanya menjadi metode sukses dalam beberapa sekolah yang ada pada masa-masa ini , belajar tanpa tekanan namun tetap terserap dan nantinya pelajar sadar tak sadar akan berpikir bahwa disekolahkan itu untuk mendapatkan ilmu BUKAN UNTUK MENGERJAKAN SELEMBAR KERTAS SEMATA dan sekolah itu untuk berbagi serta mencari jati diri BUKAN SEKEDAR UNTUK DUDUK DAN MENDENGARKAN . Inilah yang dimaksud , perubahan akan bermacam hal pasti selalu ada dan akan terus berlanjut , biarlah itu terjadi dan jangan jadikan perubahan itu hal negative , dibaliknya ada hal positif . Ingat , satu kalimat yang sering muncul dalam blog ini – " Jangan terlalu puas dengan apa yang kita lihat karena belum tentu hal itu telah benar " . ( pemuatan baru dengan topic sama dalam proses , terimakasih telah dibaca tolong comment , kritik , dan sarannya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar