Sabtu, 19 Februari 2011

Bahan Bakar Alternatif & Mobil Hybrid 1

Dunia sudah semakin sekarat namun pergerakan masih sangat minim . Berdasarkan fakta , sebenarnya perusahaan-perusahaan kendaraan berbahan bakar dan perusahaan-perusahaan bahan bakar sendiri keberatan dengan adanya saran peralihan bahan bakar ke yang lebih ramah lingkungan . Jangan sepelekan hal ini , karena setiap hari dan setiap detik partikel-pertikel asap kendaraan melambung ke lapisan atmosfer bumi dan menimbulkann banyaknya lubang kerusakan atmosfer . Sehingga langsungnya sinar matahari masuk ke bumi mempengaruhi cuaca dan iklim diakibatkan tidak seimbangnya temperature dan kadar-kadar yang dikandung atmosfer sendiri .
Perlu diperhatikan sebenarnya bahwa sekarang banyak sekali gagasan-gagasan baru masyarakat guna mengalihkan penggunaan bahan bakar tersebut , tak hanya di bidang otomotif , di bidang rumah tangga juga . Contohnya sekarang , beberapa desa di Indonesia yang kurang pasokan listrik telah mempunyai inisiatif sendiri , mereka mengambilk tenaga atau sumber untuk listrik desa mereka dari air yang dikandung pohon .. bahkan tak segan-segan kumpulan kotoran dijadikan sumbernya . Hal ini sangat bermanfaat dan pergerakan masyarakat seperti ini sebenarnya sangat perlu diperhatikan dan didukung karena hal biasa seperti ini dapat berubah menjadi hal yang luar biasa . Penemuan masyarakat desa ini juga membantu mereka di bidang ekonomi , konon mereka tak perlu membayar untuk pengolahan listrik macam ini , mereka menggunakan dan mengurusnya bahu membahu . Seandainya saya menjadi menteri sumber daya alam ataupun apa yang bersangkutan dengan itu , saya akan memberi dukungan .. jika bisa dana untuk keberlangsungannya . Perubahan ini terjadi di masyarakat kita , masyarakat Indonesia .. jika pemerintah memperhatikannya , bisa jadi berita ini sampai ke luar dan membawa nama baik Indonesia .
Berbicara tentang listrik , energy ini menjadi salah satu pilihan untuk energy alternative . Sumbernya dapat berupa air , sinar matahari , dll . Dalam penggunaannya pada kendaraan , air dijadikan energy listrik di dalamnya lalu selagi listriknya bekerja , airnya keluar lagi sebagai air yang higenis , innovasi seperti ini sudah ditemukan dalam mobil-mobil sedan hybrid milik Honda . Dan cara kerja penggunaan sinar matahari adalah dengan panel surya , yang mengkoleksi pancaran sinar matahari lalu diproses sebagai listrik – pada saat digunakan , sebagian listrik untuk menggerakkan mesin dan bagian-bagian mobil lainnya sementara sebagian lagi disimpan untuk digunakan ketika panel surya sedang tidak digunakan ( ketika malam , hujan , dan kondisi lain yang tak memungkinkan adanya sinar matahari ) . Panel surya dapat terletak pada bagian atas kap mobil , bagian atas mobil , tertempel di daerah kaca depan bagian bawah , dan tempat lain yang pastinya terkena sinar matahari . Coba pikirkan dengan logika , sebuah sumber untuk bahan bakar langsung didapatkan dari alam dan lingkungan sekitar kapanpun dan dimanapun , apakah memungut biaya ? .
Hal seperti diataslah yang biasanya memberatkan perusahaan bahan bakar untuk beralih usaha karena pada dasarnya bahan bakar minyak menghasilkan banyak uang dan jika mereka beralih maka setidaknya mereka hanya bisa memproduksi panel surya , onderdil-onderdil , dan hal lain selain bahan bakarnya . Memang cukup merugikan apalagi jumlah penggunaan bahan bakar minyak setiap tahunnya menaik diiringi dengan bertambahnya produksi dan konsumsi kendaraan . Yasudah , terus saja pertahankan usaha yang menghasilkan segudang uang itu , atau perubahan-perubahan alam yang berdampak negative di bumi ini semakin marak terjadi .
Sulit langsung beralih , merekapun memiliki inisiatif berupa pilihan bagi konsumen mereka – kendaraan hybrid . Dapat menggunakan bahan bakar minyak maupun bahan bakar ramah lingkungan , tergantung si pemakainya . Namun , wajar seperti biasa , apa yang baru dan berbeda pasti memiliki harga jual pasaran yang tinggi . Jika kita bandingkan mobil sedan Honda yang rata-rata seharga 200-300 juta , mobil sedan hybrid bisa 100-300 juta lebih mahal dari yang bukan hybrid ( tergantung ) .. atau setara dengan mobil yang luxury atau tidak biasa . Ini juga memberatkan konsumen untuk membelinya , lagipula jika mereka membeli hybrid , masih sulit untuk mencari bahan bakar alternatifnya ( jarang dijual atau didapatkan ) dan fungsi disbanding dengan harganya jadi tak seimbang , dan jika dijual kembali lalu ternyata hybrid belum popular penggunaannya , harganya bisa jadi turun tak setara dengan harga belinya pertama kali , terutama sebenarnya di Indonesia , sangat disayangkan . Nah , sebenarnya produksi dan konsumsi mobil hybrid di kawasan asia cukup besar , dan tidak dengan Indonesia dan beberapa negara di asia lainnya . Sementara perusahaan Mercedez-Benz mengakui bahwa manufaktur mobil Jerman ini menargetkan dalam tiga tahun ke depan mobil-mobil hybrid-nya membanjiri pasar. Guna merealisasikan obsesi ini, Stuttgart akan mempercepat produksi hybrid dan memperbanyak variannya di C-Class, E-Class dan S-Class.

“Kami memiliki posisi terdepan dalam segmen premium serta konsentrasi ke mobil ramah lingkungann dengan energi alternatif,” tutur Herbert Kohler, head of Daimler’s E-Drive & Future Mobility unit.

Varian C dan E-Class versi hybrid mulai masuk pasar Eropa pada 2013. Sedangkan S-Class plug-in hybrid untuk pasar Amerika pada 2014.Untuk Amerika , Mercy menawarkan hybrid S-400 nya .
Dan di Indonesia sendiri sebenarnya sudah ada negosiasi mengenai pengembangan pasokan dan pemakaian mobil hybrid .. namun disertai intensif pajak : PT Toyota Astra Motor (TAM) berharap, pemerintahan baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat memberikan insentif penurunan pajak bagi produk mobil hybrid sehingga dapat mendorong pengembangan pasar kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar di Indonesia.

Pemberian insentif pajak dapat menurunkan harga mobil hybrid secara signifikan sehingga mampu menjangkau daya beli masyarakat Indonesia, kata Diruektur PT TAM, Johnny Darmawan yang ditemui di Tokyo, Rabu, saat menghadiri persiapan Tokyo Motor Show (TMS) 2009.

Menurut dia, dari hasil riset dan penjajakan pasar yang dilakukan TAM atas mobil Prius hybrid, diketahui bahwa minat masyarakat Indonesia untuk membeli kendaraan tersebut cukup besar. "Hanya saja mereka banyak yang mundur begitu mengetahui harganya masih cukup tinggi untuk ukuran sebagian besar masyarakat di Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu sebenarnya sudah pernah menyampaikan niat pemerintah memberikan insentif khusus bagi pengembangan kendaraan bermotor yang menggunakan energi alternatif.

Meskipun dirinya belum dapat memastikan secara rinci insentif khusus yang akan diberikan, namun komitmen awal tersebut setidaknya bisa membangkitkan semangat produsen otomotif nasional untuk terus mengembangkan konsep kendaraan ramah lingkungan (eco car).

Terlebih dengan harga minyak mentah dunia yang terus berfluktuasi pada level tinggi sehingga keberadaan eco car sudah menjadi tuntutan pasar global dewasa ini.

Johnny mengatakan, adanya insentif pajak akan membuat harga mobil hibrida dapat turun hingga 30 persen. Saat ini mobil Prius hybrid generasi ketiga yang dipasarkan di Indonesia harga jualnya berkisar Rp585 juta per unit. Jika insentif pajak tersebut diterapkan maka harganya bisa turun antara Rp400-Rp450 juta per unitnya.
"Kisaran harga itu memang yang dapat dijangkau konsumen di Indonesia," katanya.

Di negara lain semacam Jepang dan Thailand, pengembangan mobil hybrid mendapat dukungan penuh dari pemerintah mengingat kendaraan jenis ini mampu menekan pemakaian bahan bakar minyak (BBM). Karena itu, tidak mengherankan harga jual mobil hybrid di kedua negara tersebut bisa sangat kompetitif.

Namun ia tetap optimis, pasar mobil hybrid di dalam negeri juga dapat berkembang dengan baik asalkan didukung oleh infrastruktur dan regulasi pajak yang kondusif. "Kami yakin jika ada insentif pajak, penjualan mobil hybrid bisa naik secara signifikan dari rata-rata 2-4 unit per bulan sekarang menjadi sekitar 40 unit per bulan," katanya.

Johnny Darmawan mengatakan, pengembangan pasar mobil hibrida juga akan membantu program pemerintah dalam penggunaan energi alternatif sekaligus menurunkan kadar gas emisi karena teknologi hybrid memadukan energi penggerak BBM dan listrik. Dengan teknologi hybrid yang dikembangkan Toyota Prius saat ini, mampu menempuh jarak 38 kilometer untuk setiap satu liter bensin, katanya.

Untuk kelengkapan info , berikut cara kerja mesin hybrid :



Setelah suksesnya produksi dan konsumsi mobil hybrid di dunia , harapan selanjutnya adalah peralihan bahan bakar langsung ke yang ramah lingkungan . ( posting masih dalam peng-edit-an , terimakasih sudah baca )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar